Leonardus Benjamin Moerdani—lebih dikenal sebagai Benny Moerdani—adalah salah satu tokoh kunci dalam sejarah dan perkembangan Korps Baret Merah. Meski lekat dengan citra “jenderal Kopassus”, pendiri Kopassus sendiri adalah Kolonel A.E. Kawilarang dan Mochammad Idjon Djanbi.
L.B. Moerdani lahir di Cepu, 2 Oktober 1932. Kariernya cemerlang; pada masa Orde Baru ia menduduki jabatan strategis seperti Menteri Pertahanan dan Keamanan, Panglima ABRI, dan Pangkopkamtib, serta berkiprah luas di dunia intelijen sehingga sosoknya kerap terkesan misterius.
.jpg)
Awal Karier & Masuk RPKAD
Perjalanan militernya diawali pendidikan militer, lalu ia terpilih mengikuti pelatihan tambahan di Sekolah Pelatih Infanteri (SPI). Setelah itu bergabung dengan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD)—kini Kopassus—dan menorehkan rekam jejak operasi yang impresif.
Peran & Kontribusi Penting
- Pembebasan Irian Barat – Operasi Naga (1962): Memimpin penyusupan untuk mengganggu kekuatan Belanda; aksi sukses dan mendapat penghargaan dari Presiden Soekarno.
- Konfrontasi “Ganyang Malaysia” (1965): Menjalankan operasi intelijen, termasuk penyamaran sebagai petugas maskapai di Bangkok.
- Operasi Seroja – Timor Timur (1975): Salah satu perencana utama operasi strategis tersebut.
- Pembebasan Pesawat Garuda Woyla (1981): Memimpin langsung tim Kopassandha (kini Kopassus) membebaskan sandera di Bangkok—operasi ikonik yang meneguhkan reputasinya sebagai arsitek pasukan antiteror.
- Operasi Trikora: Memimpin penyusupan ke Irian Barat; menunjukkan kapabilitas operasi intelijen dan tempur.
- Operasi Intelijen: Rekam jejak panjang dalam operasi rahasia dan strategis, jauh sebelum menjabat posisi tertinggi di TNI.
- Kepemimpinan & Kepedulian Prajurit: Loyal pada atasan namun berani bersikap, misalnya saat menentang rencana penghapusan tentara cacat dari RPKAD (1964).
Warisan & Penamaan Museum
Benny Moerdani adalah figur sentral militer Indonesia pada era Orde Baru—prajurit lapangan, perencana strategis, dan tokoh yang turut mewarnai dinamika politik negeri. Atas jasa-jasanya, namanya diabadikan sebagai Museum dan Perpustakaan L.B. Moerdani di lingkungan Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.