📅
Loading...
KOPDA (ANM) SUPARLAN — SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

KOPDA (ANM) SUPARLAN — SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

KOPDA (ANM) SUPARLAN — SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN
Kopral Dua (Anumerta) Suparlan adalah prajurit Kopassandha (sekarang Kopassus) yang lahir di Yogyakarta pada 18 Mei 1959.

Kopral Dua (Anumerta) Suparlan lahir di Yogyakarta, 18 Mei 1959. Moto Kopassandha, “Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal dalam Tugas”, benar-benar tertanam dalam dirinya. Kesaksian rekan, Kapten Soedjari, menggambarkan bagaimana Suparlan melaksanakan operasi di Timor-Timur tanpa gentar.

Team Nanggala–LII (1982)

Pada 9 September 1982, lewat Skep Danjen Kopassandha No. Skep/201/IX/1982, dibentuk Team Nanggala–LII untuk penguasaan operasi Timor-Timur. Tim dipimpin Mayor Inf. Gatot Purwanto dengan kekuatan 159 personel, termasuk Suparlan.

Kontak Senjata di Liasidi (9 Januari 1983)

Di KV 34–34/Komplek Liasidi, pasukan Kopassandha terlibat kontak senjata dengan pemberontak Fretilin. Pertempuran sengit membuat amunisi menipis dan sebagian senjata rusak. Dalam situasi terdesak, Suparlan tetap maju dan bertahan hingga gugur terkena tembakan musuh. Jenazahnya ditemukan di medan tempur bersama senjata yang sudah tak berfungsi—sebuah bukti bahwa ia bertahan sampai titik darah penghabisan.

Penghargaan & Warisan

  • Dianugerahi Satyalancana Bhakti dan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kopral Dua (Anumerta).
  • 13 April 1987 – Menerima Bintang Sakti berdasarkan Keppres No. 20/TK/1987.
  • Namanya diabadikan sebagai Pangkalan Suparlan (pangkalan udara Pusdikkopassus, Batujajar, Jawa Barat), diresmikan oleh Kasad Jenderal TNI Edi Sudrajat.