Operasi Penumpasan Pemberontakan

Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Latar Belakang Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia) dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. Tujuannya adalah mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang didasarkan pada syariat Islam. Gerakan ini dimulai di Jawa Barat pada tahun 1948 dan kemudian meluas ke beberapa wilayah lain, seperti Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Dokumentasi operasi melawan DI/TII di Jawa Barat
Dokumentasi operasi di Jawa Barat melawan DI/TII.

Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo sudah berulang kali merasa kecewa pada pemerintah Republik Indonesia sejak proklamasi 17 Agustus 1945, akhirnya pada 7 Agustus 1949 ia memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di Tasikmalaya, setelah setahun sebelumnya mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII). Ketika pertama kali Kesatuan Komando Tentara dan TeritoriumIII/ Siliwangi (Kesko TT-III/Siliwangi) dibentuk, salah satu dari alasan Kolonel A.E. Kawilarang adalah untuk melawan pemberontakan DI/TII yang sudah belasan tahun belum berhasil dipadamkan.

Pemerintah Indonesia berusaha menumpas gerakan ini karena mengancam persatuan dan keutuhan negara. Namun, karakteristik perang gerilya yang dilakukan oleh DI/TII di medan yang sulit seperti hutan dan pegunungan, membuat TNI kesulitan dalam menghadapi mereka.

Sepak terjang mereka makin meresahkan masyarakat, tidak jarang rumah penduduk dibakar atau terjadi kekerasan, bahkan kadang pembunuhan pada warga sipil—baik lelaki maupun perempuan—jika tidak memenuhi permintaan para pemberontak. Kesko TT-III/Siliwangi sedari awal dibentuk langsung mempunyai tugas pokok ganda, yakni sebagai satuan pendidikan komando dan satuan operasional. Kendati saat itu para prajurit masih dalam Pendidikan Komando, tetapi jika ada perintah untuk melakukan operasi, maka pendidikan harus dihentikan dahulu. Aktivitas antara melatih–dilatih yang harus diselipkan tugas operasi ini berlangsung terus sampai 1960-an.

Pada waktu menghadapi DI/TII di Jawa Barat, Kesko TT-III/Siliwangi yang telah berubah menjadi KKAD (Korps Komando AngkatanDarat) berkali-kali berhasil menggagalkan gerakan yang dilakukan pemberontak. Seperti yang terjadi di Garut, salah satu pasukan DI/TII yang terkenal kejam karena tidak ragu membunuh masyarakt sipil adalah Resimen Kali Paksi. Setelah mendengar informasi bahwa Resimen Kali Paksi akan menyerang sebuah dusun di Garut, KKAD segera turun dan berhasil membuyarkan maksud lawan.

Pemberontakan ini tidak hanya melakukan gerilya di kampungkampung, tetapi juga ketika Bandung akan kedatangan rombongan Presiden Republik Indonesia beserta tamunya, Wornsilov dari Uni Sovyet, terbetik informasi bahwa akan terjadi percobaan pembunuhan oleh DI/TII yang menyamar sebagai Polisi Militer. Untuk itu KKAD langsung melaksanakan pembersihan di Rajamandala selama delapan hari pada 5 Mei 1957. Kunjungan Presiden RI dan tamu negara dapat terlaksana dengan baik tanpa ada gangguan. Akhirnya, pada 1962 pemberontakan DI/TII di Jawa Barat berhasil dituntaskan dengan tertangkapnya Kartosuwiryo beserta para petinggi organisasinya melalui Operasi Pagar Betis yang dipimpin oleh Teritorium III/Siliwangi dengan mengepung Gunung Geber di Majalaya, Jawa Barat.

Dokumentasi operasi melawan DI/TII di Jawa Barat
Dokumentasi operasi di Jawa Barat melawan DI/TII.
Sorotan Kuratorial
  • Tujuan DI/TII: Mendirikan NII berbasis syariat, dimulai Jawa Barat (1948) lalu melebar ke beberapa daerah.
  • Tantangan TNI: Medan pegunungan & hutan, taktik gerilya, serta ancaman terhadap warga sipil.
  • Peran Kesko TT-III/KAD: Unit komando yang berfungsi ganda: pendidikan dan operasi; respons cepat terhadap intel ancaman (Garut, Rajamandala).
  • Operasi Puncak: Operasi Pagar Betis mengepung Gunung Geber; Kartosuwiryo tertangkap (1962) → meredanya DI/TII di Jabar.
Linimasa Inti
  • 1948 — Awal gerakan DI/TII di Jawa Barat.
  • 7 Agustus 1949 — Proklamasi NII oleh Kartosuwiryo (Tasikmalaya).
  • 1957 — Pembersihan Rajamandala jelang kunjungan kenegaraan.
  • 1960-an — Intensifikasi operasi kontra-gerilya Kesko/KKAD.
  • 1962 — Operasi Pagar Betis; penangkapan Kartosuwiryo; gerakan di Jabar dituntaskan.
Disusun ulang dalam format kuratorial. Terakhir diperbarui: September 2025.